Sabtu, 03 Januari 2009

Struktur, Bentuk dan Fungsi Organisasi

Kita semua tentu mengenal kata ‘organisasi’ dan kitapun dapat dengan mudah menyebut beberapa contoh organisasi. Jika anda mahasiswa, perguruan tinggi atau universitas tempat anda kuliah adalah contoh organisasi. Perusahaan, partai politik, departemen, lembaga pemerintah dan swasta adalah contoh lain organisasi. Organisasi tidaklah musti besar dan memiliki kantor dimana sejumlah orang bekerja setiap hari. Dalam skala terkecil, keluarga anda adalah organisasi. Perkumpulan pemuda atau kelompok arisan ibu-ibu di lingkungan tetangga adalah juga organisasi. Jika keluarga dapat dikatakan sebagai organisasi terkecil maka negara adalah organisasi terbesar yang dapat kita kenal.Pertanyaannya kini adalah bagaimana membentuk organisasi dan kapan organisasi ada? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita ambil contoh seorang pengusaha (sebut saja namanya Herman) yang ingin mendirikan perusahaan. Pak Herman mungkin akan menghubungi notaris sebagai langkah awal mendirikan perusahaan. Notaris mengatakan kepada pak Herman bahwa ia harus mempersiapkan sejumlah dokumen mulai dari KTP, susunan pengurus dan komisaris, anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) hingga modal, dan tentu saja sebuah nama bagi perusahaannya. Setelah semua dokumen lengkap, notaris mengajukannya kepada pemerintah, dan Herman harus menunggu beberapa saat hingga keluar pengesahan dari pemerintah. Ketika pemerintah akhirnya mengeluarkan surat pengesahan maka notaris anda berkata “perusahaan anda sudah sah berdiri dan sudah mulai bisa beroperasi.” Ilustrasi ini menunjukkan bahwa, dari perspektif hukum, perusahaan muncul atau ada ketika keluarnya surat persetujuan dari pemerintah.Menurut perspektif ilmu komunikasi, organisasi tidak terbentuk karena adanya surat atau dokumen persetujuan, tetapi organisasi ada sejak adanya interaksi atau komunikasi tertentu diantara orang-orang yang menunjukkan bahwa mereka tengah berorganisasi. Dengan demikian perusahaan yang didirikan pak Herman belum akan ada hingga adanya orang-orang yang saling berinteraksi yang menunjukkan bahwa mereka tengah menjalankan perusahaan. Pada organisasi keluarga, misalnya, seorang pria dan wanita disebut sebagai suami-istri bukan sejak mereka melaksanakan pernikahan dan mendapat surat nikah tetapi pada saat mereka mulai berinteraksi dan berkomunikasi yang menunjukkan bahwa mereka adalah suami-istri yang membentuk organisasi keluarga. Surat atau dokumen tidak akan ada artinya tanpa adanya komunikasi diantara orang-orang yang menunjukkan mereka berorganisasi. Singkatnya, komunikasi membentuk organisasi, dan komunikasi dalam organisasi atau komunikasi organisasi inilah yang menjadi perhatian dari teori komunikasi organisasi.Kita tidak dapat membayangkan masyarakat tanpa organisasi, masyarakat tidaklah mungkin ada tanpa organisasi. Ketika seseorang bekerja bersama orang lain untuk mencapai tujuan bersama maka pada saat itulah organisasi ada. Hidup manusia selalu dilingkupi atau berada dalam organisasi, mulai dari organisasi kecil dan sederhana seperti keluarga, hingga organisasi besar dan kompleks seperti perusahaan besar atau bahkan negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar